Bernard Anak Penyandang DMD, Vice President PT MAK Janjikan Alat Bantu Kursi Roda Adaptiv

KANALDESA.ID (Kalasan, Yogyakarta) — Senin (28/12) bertempat di komplek Mega Andalan Teknopark. PT Mega Andalan Kalasan adalah salah satu perusahaan desain dan manufaktur terkemuka di Indonesia dengan produk alat-alat kesehatan, termasuk tempat tidur bagi rumah sakit.

 Salah satu penderita Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) bernama Bernardus Wahyu Christian Nugroho (13 tahun) dari desa Palar, kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten merupakan pelajar SMP N 3 Trucuk yang diundang untuk mencoba alat bantu berupa kursi roda yang disediakan oleh PT Mega Andalan Kalasan. “Hari ini, Saya diundang oleh PT MAK atas kerja keras mas Kristian dan Thomas Adi Nugroho (PPRBM) yang sebelumnya pernah membantu Saya untuk membentuk kelompok difabel di desa Palar, kecamatan Trucuk,” terang Nurbertus Trisno Nugroho ayahnya Bernard. 

Sebagai informasi, penyakit DMD adalah salah satu jenis penyakit distrofi otot yang paling umum terjadi. Distrofi otot merupakan kondisi melemahnya otot sehingga penderitanya bisa mengalami disabilitas. Terdapat sembilan jenis penyakit distrofi otot. DMD merupakan penyakit genetik yang menyebabkan kelemahan pada otot volunter atau otot yang bekerja secara sadar. DMD biasanya lebih parah dibandingkan tipe penyakit distrofi otot lainnya. Gejala DMD terjadi pada usia anak-anak dan penderita biasanya mencapai usia dewasa muda (20 atau 30 tahunan) dan penyakit ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Terpisah, pegiat PPRBM (Pusat Pemberdayaan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) yang bertugas di wilayah kecamatan Trucuk dan kecamatan Ceper mengatakan, pihaknya mendampingi warga difabel dalam membuat kelompok dan membantu dalam berorganisasi serta menjalankannya. 

“Kami bantu audensi ke pemerintah, karena masih banyak pelayanan yang belum bisa dipenuhi seperti, akses ke tempat sekolah, pelayanan ke tempat ibadah termasuk di tempat rekreasi,” ujar Thomas Adi Nugroho.

Sementara itu, Vice President PT Mega Andalan Kalasan kepada KANALDESA. ID berterima kasih kepada rumah sakit seluruh Indonesia yang sudah memakai produk PT MAK. 

“Saat ini kita mencoba memperhatikan para penyandang difabel tidak sekedar alat kesehatan saja tetapi juga kendala difabel,” jelas Ir. H. Susanto Sudiro, M.Sc., Ph.D.

Dengan UU no.8 tahun 2016, lanjut Susanto, pihaknya menempatkan penyandang difabel ini punya talenta. “Salah satu yang penting adalah kalau mereka diberi alat bantu barangkali kita bisa mendorong agar kekurangannya tadi bisa ditutup sehingga bakat-bakatnya bisa di eksplorasi secara memadai,” pungkasnya. (MH/Red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply