Jagongan Asik Bareng Media (Tingkatkan Kemampuan Berliterasi, Mencetak Insan Pers yang Berbudaya)

KANALDESA.ID (Klaten, Jawa Tengah) — Hari ini, Jum’at (22/01/2021) Forum ARI KS Center kedatangan narasumber dari praktisi media. Bertempat di Wedangan Poci, Majegan, Tulung, dengan “Jagongan Asik” dengan tema “Tingkatkan Kemampuan Berliterasi, Ciptakan Insan Pers yang Berbudaya di Era Digitalisasi”. Hadir dalam kegiatan jagongan, yakni: Zainnudin Seno Aji sebagai praktisi media, Ika Nidaul Haq sebagai pegiat literasi. 

Sementara itu, Udin, panggilan akrab Zainnudin, menuturkan bahwa praktisi media dalam hal ini wartawan, idealnya memiliki kemampuan menulis. Ia juga menjelaskan idealitas sebuah media, sekalipun itu adalah media online. 

“Wartawan, baik yang berkecimpung di media cetak, media online bahkan media televisi harus bisa menghasilkan produk jurnalistik setidaknya berupa tulisan. Tentang idealitasnya sebuah media, hendaknya, ya, harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku, misalnya: harus berbadan hukum, jelas dapur redaksinya, dari pemimpin redaksi hingga bagian pemasaran dan iklan,” kata Seno Aji. 

Sedangjkan, pegiat literasi Klaten, Ika Nidaul Haq, mengungkapkan ada tiga skill literacy yang harus dimiliki oleh seorang penulis, termasuk penulis berita, antara lain: kemampuan penguasaan ejaan, kemampuan pengiasaan ketata bahasaan, dan kemampuan menejerial informasi. 

“Setidaknya ada tiga kemampuan dasar yang dimiliki oleh seorang wartawan terkait hal tulis menulis berita. Kemampuan itu adalah kemampuan penguasaan ejaan yang berlaku. Penggunaan ejaan terkesan remeh tapi sebenarnya prinsip. Ejaan menyangkut penggunaan tanda baca, huruf kapital, penempatan kutipan atau dialog tag, dan sebagainya. penguasaan ketata bahasaan menyangkut penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang benar termasuk pemilihan diksi, penggunaan kata baku dan sebagainya,” terangnya. 

Yang ketiga, terangnya, kemampuan menejerial informasi dan pesan menyangkut kemampuan mengklarifikasi sumber informasi kepada narasumber yang berimbang dan obyektif. 

Terakhir, Pendirian ARI KS Center, Ari Koeswanto, memberi penguatan bagaimana media memegang peran penting dalam menegakkan literasi di tengah dentuman digitalisasi. Ia juga menyinggung peran pendidikan orang tua untuk mengcounter anak-anaknya di tengah semakin gencarnya gerakan netizen jurnalisme. (MH/Red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply