Mewarnai Dunia, Sanggar Seni dan Budaya di Palar Trucuk Klaten Diresmikan

KANALDESA.ID (Trucuk, Klaten) — Hari ini, Rabu (03/03/2021) bertempat di rumah ketua sanggar seni dan budaya, desa Palar, kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah di adakan peresmian Sanggar Seni dan Budaya “Mewarnai Dunia” dalam rangka memperingati ‘International Wheelchair Day 2021’ tanggal 1 Maret 2021, dengan tema ‘Melukis Bareng Orang-Orang Istimewa Dimata Tuhan’ yang diikuti oleh penyandang disabilitas. 

Dukungan acara peresmian ini datang dari alumni angkatan 1998 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, alumni angkatan 1998 SMAN 1 Wonosari Klaten, alumni angkatan 1995 SMPN 3 Delanggu, Meubel Rahayu, Wabah clothing, Komunitas Peduli Trucuk, Jo Lali Beras Jali Klaten, CNN Trans Media, Lompya Duleg Khas Delanggu, RM. Tentrem, Studio 7 art house, Delanggu free rider, Bern@rd TV dan pendukung lainnya. 

Dalam rangkaian acara tersebut ditampilkan produk makanan lokal berupa beras Jali dengan olahan bubur Jali.

“Beras jali kali ini dibikin bubur Jali. Selain itu bisa di olah jadi puding, minuman, Jali bakar bumbu woku, Jali goreng, dan lain-lainnya. Sebutan jali pun banyak, yakni Hanjeli di Jawa Barat, kali watu atau jangle di Jawa, Jelim atau anajali bareh di Sumatera, jelei atau luwong di Kalimantan, klumba di Papua, dan lele atau irule di Sulawesi. Jali mengandung asam amino, alkaloid, vitamin, protein, kalsium, zat besi, magnesium, klorida, dan glukosa, ” jelas pegiat Jali “Jo Lali Jali Klaten”, Andi Prasetyo kepada KANALDESA.ID saat peresmian sanggar mewarnai dunia (03/03/2021).

Sementara itu, Ketua Komunitas Difabel Palar Sejahtera, Trisno Nugroho, mengatakan salah satu kegiatan teman-teman penyandang disabilitas di desanya, yakni belajar melukis.

“Semua teman-teman penyandang disabilitas yang belajar melukis di sini berangkat dari nol. Selain dari Palar, ada juga penyandang disabilitas dari daerah lain yang belajar melukis di sini,” tutur Trisno.

Dalam kesempatan itu, kepala desa Palar menyambut baik dan mendukung acara peresmian Sanggar Seni dan budaya di desanya. 

“Jumlah penyandang disabilitas di desa kami ada 70 orang. Itu terdiri dari kebayanan I, II, III. Kami mendukung penuh para penyandang disabilitas untuk terus menggali potensinya. Kami pun terus memberikan pemihakan ke teman-teman penyandang disabilitas. Awalnya, tahun 2020 kami pihaki senilai Rp5 juta. Di tahun 2021 kami tingkatkan menjadi Rp8 juta. Kami pun siap meningkatkan anggarannya lagi ke depan,” jelas Kepala desa Palar, Soni Efandi. (Kontributor Nurbertus/Kades)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply