(Part.1)”AYAM SEHAT” Kepala Kanminvetcad Klaten Ajak Budidaya Ayam Sehat. Kenapa? Ini Alasannya …

KANALDESA.ID (Klaten, Jawa Tengah) – Hewan peliharaan berupa unggas banyak jenisnya, serta kandungan daging yang dihasilkannya pun bermacam-macam. Sebagian daging unggas menyumbang banyak kandungan kolesterol jika dikonsumsi oleh manusia. Unggas yang dimaksud seperti Itik, Burung Puyuh, dan ayam dengan jenis ayam pedaging (dengan suntik vaksin).

Pun, demikian melalui pengalaman yang didapatnya, jenis bibit ayam oleh Mayor Inf. Puji Mulyono, S. Sos, MM sebagai Kepala Kanminvetcad kabupaten Klaten kepada wartawan KANALDESA.ID, jenis ayam Broiler dapat dijadikan ayam sehat (tanpa vaksin suntik).

Mayor Puji, panggilan akrabnya menjelaskan, ayam Broiler bisa dipanen (dikonsumsi) umur minimal 30 hari sampai 40 hari. 

“Awal beternak ada seratus ekor ayam Broiler, semua sehat, tidak ada yang mati, cara pelihara sama persis dengan ayam pada umumnya, baik dari pakan ayam maupun minumannya, sekarang tinggal 35 ekor ayam, sebagian dipelihara oleh anggota, dan sebagian disembelih (darahnya tidak bau anyir), “akunya.

Dengan ikut komunitas ‘ayam sehat’ saat bengkel di kota Bandung, Jawa Barat, Mayor Inf. Puji Mulyono, S. Sos, MM menerangkan, ditemukannya terletak pada pemberian cairan (enzim) yang dimasukkan ke wadah minum ayam. Dosisnya, setiap tetes dari enzim, dapat digunakan untuk 20 ekor ayam setiap harinya.

“Cairan enzim yang diberikan sekali, satu tetes, setiap hari. Dan, daging hasil panen ‘ayam sehat’ empuk mudah disuwir, protein tinggi, kandungan Omega (3,6,9) tinggi dan non kolesterol. Cara masaknya tidak pakai minyak, MSG (micin), bisa matang tak lebih dari 10 menit, “imbuhnya.

Dari data yang dihimpun KANALDESA.ID, ‘ayam sehat’ yang dipelihara oleh Mayor Inf. Puji Mulyono berdasarkan Laporan Hasil Uji dari PT Embrio Biotekindo (MBRIO FOOD LABORATORY) beralamat kantor Jl. Villa Indah Pajajaran Blok B-17, Pulo Amin, Bogor. Daging ayam bagus, dengan kandungan:

-Air (g / 100g) = 56,28 (metode SNI 01-2891-1992 poin 5.1 (gravimetri)) 

-Abu (g / 100g) = 1,12 (metode SNI 01-2891-1992 poin 6.1 (gravimetri)) 

-Lemak (g / 100g) = 11,97 (metode IKP / K-1 (soctec)) 

-Protein (g / 100g) = 29,69 (metode SNI 01-2891-1992 poin 7.1 (Kjeltec)) 

-Karbohidrat (g / 100g) = 0,94 (metode IKP / K-3 (menurut perbedaan))

-Kalori (Kkal / 100g) = 230,25 (metode kalkulasi) 

.Omega3 / linolenat (g / 100g) = 1,11 (metode IKP / K-15 (GC)) 

-Omega6 / linoleat (g / 100g) = 1,96 (metode IKP / K-15 (GC)) 

-Omega9 / oleat (g / 100g) = 4,99 (metode IKP / K-15 (GC)) 

-Kolesterol / LOD 0,01 (g / 100g) = tidak terdeteksi (metode IKP / K-16 (GC)) 

-Antibiotik Enrofloxaxin / RL 1,00 (mcg / kg) = tidak terdeteksi (metode LC-MS / MS)). (Kades / Merah)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply