KANALDESA.ID (Pedan, Klaten) — Hari ini, Selasa (09/03/2021) tepat di hari kelahiran disabilitas dengan gangguan lumpuh skeliosis merupakan warga dukuh Wonorejo rt/rw:05/24, desa Temuwangi, kecamatan Pedan, kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah.
Bernama Yosafat Tio Irianto (27tahun) adalah seorang difabel yang multi talenta dan pandai melukis dengan karyanya, baik dalam bentuk cerita bergambar (cergam/komik) , coretan pada media kertas, lukisan di lantai kamarnya dan macam kriya lainnya.
Tio, panggilan akrabnya, seorang difabel anak kedua dari pasangan Yohanes Budi Pramono (51tahun) dan Theresia Harianti (48tahun) terlahir sebagai seorang anak yang normal hingga usianya menginjak 10 tahunan atau duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, ia mengalami gejala gangguan lumpuh skeliosis dan pernah di rawat di RSUP RST Tegalyoso 6 bulan lamanya, kemudian dirujuk ke RS Orthopedi Surakarta, akan tetapi penyakit yang dideritanya tak kunjung dapat disembuhkan.
“Pernah ditawarkan untuk operasi dari pihak rumah sakit dengan diambil sebagian dari tulang belakang saya/istri (orang tua kandung). Namun saya tolak, karena angka keberhasilannya masih fivety-fivety,” cerita ayah Tio, Yohanes Budi Pramono kepada KANALDESA.ID di rumahnya (09/03) siang.
Usai lulus sekolah dasar (SD), Tio tidak mau melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya (SMP) karena trauma dibully oleh teman sekolah dan sejak itulah ia tidak mau keluar kamarnya. Untuk mengisi waktunya, Tio membuat lukisan animasi “manga” dan kriya kerajinan boneka salju dari tisu bekas dan handicraf berbagai macam bentuk.
“Dengan keterbatasan fisik dan pendidikan, Tio belajar semua secara autodidak tanpa ada seorangpun yang mengajari,” imbuhnya.
Sementara itu, bertepatan dengan hari ultah Yosafat Tio Irianto (09/03), komunitas sanggar seni dan budaya “Mewarnai Dunia” dan kelompok tani (ketan) Jo Lali Jali Klaten berkunjung untuk memberikan motivasi dan apresiasi atas hasil karyanya yang luar biasa.
“Baru kemaren (07/03) saya dan teman-teman dapat informasi bahwa di dusun ini (Wonorejo, Temuwangi, Pedan) ada disabilitas yang berbakat melukis dengan hasil karyanya yang luar biasa, kami memotivasi agar mas Tio mau mengembangkan bakatnya untuk saling berbagi bersama teman di sanggar seni dan budaya mewarnai dunia,” harap Dinda Purwanti, pemerhati disabilitas Klaten.
Sejalan dengan Purwanti, pendamping disabilitas Klaten, Thomas Adi Nugroho mengungkapkan, sesuai keterangan orang tua Yosafat Tio Irianto sampai berita ini diterbitkan, belum ada perhatian dari pemerintah, khususnya pemerintah Desa Temuwangi, kecamatan Pedan, kabupaten Klaten.
“Saya hadir di sini berkat informasi dari relawan pemerhati disabilitas Klaten. Mas Tio ini tergolong disabilitas yang berat. Kepada pihak-pihak yang terkait agar mas Tio dibantu agar berkembang dalam bakat melukisnya. Jadi saya pribadi sebagai pendamping menginginkan agara mas Tio bisa mengembangkan bakatnya, tentunya dengan perhatian pemerintah Desa Temuwangi sehingga dapat dipihaki dengan anggaran desa atau dana lainnya,” pungkasnya. (Kontributor: Andi Prasetyo/Red)
Related Posts
Sambut Hari Guru Nasional, 2.500 Orang Padati Alun-alun Klaten
Bupati Klaten Resmikan Joglo Wisang Geni Desa Dalangan Tulung Di Acara Sambang Warga
Adu Kreasi Gizi “ISI PIRINGKU” se-Kabupaten Klaten
Diskominfo Gelar Lomba “KOTS 3.0” Kenalkan Pasar Gedhe Kabupaten Klaten
Gelar Seni Budaya Festival Reog se-Kabupaten Klaten, Meriah!
No Responses