KANALDESA.ID (Trucuk, Klaten) — Hari ini, Selasa (16/03/2021) Sanggar Seni ‘Mewarnai Dunia’ dapat kunjungan dari Ketua DPRD kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.
Dalam kunjungan kerjanya, di sela-sela aktifitasnya sebagai dewan politisi PDI-P menyempatkan menyaksikan penyandang disabilitas dari wilayah kabupaten Klaten unjuk gigi dalam melukis di atas spanduk bekas (banner).
Dalam kesempatan itu, selaku pribadi, Hamenang Wajar Ismoyo membeli satu lukisan berukuran 50 cm x 70 cm dengan cat akrilik dari karya pelukis difabel Antonius Feri Santoso (Delanggu) senilai Rp1,5 juta. Dan, saat ini ada 12 karya lukisan yang dihasilkan oleh penyandang disabilitas, antara lain: Ponimin Hadi Raharjo, Antonius Feri Santoso, Saeful, Hendi Hermawan, Bernardus Wahyu Christian Nugroho, Annisa Clara Laksmita, Rafania Audya Mecca dan Laiya Nur Ahlana.
Selain pameran lukis ‘Mewarnai Dunia’ di Palar, Trucuk juga diadakan pameran serupa di RM. TENTREM (Pitut Saputra) Jl. Raya Solo Jogja, Stanplat Delanggu, kecamatan Delanggu.
Sebagai informasi, spanduk merupakan media promosi yang efektif dari masa ke masa. Harganya yang sangat terjangkau dan efektivitas pemakaiannya membuat spanduk masih menjadi media promosi idola hingga saat ini. Melalui tangan terampil, limbah spanduk bekas disulap oleh relawan sanggar seni ‘Mewarnai Dunia’ jadi bermanfaat sebagai media lukisan.
“Saya tertarik datang ke sanggar seni ‘Mewarnai Dunia’ dari baca berita dan beberapa hari sebelumnya juga ada yang menghubungi saya. Bahwasanya ada hal yang menarik yaitu di desa Palar, kecamatan Trucuk ada komunitas yang bernama sanggar seni ‘Mewarnai Dunia’, dimana teman-teman relawan ini aktif untuk membantu penyandang disabilitas untuk belajar melukis dan hal ini sangat luarbiasa,” kata Ketua DPRD kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo kepada KANALDESA.ID (16/03).
Di sela-sela acara, Hamenang juga menikmati suguhan khas Delanggu berupa Lompya Duleg dan produk tanaman Jali yakni, berupa bubur Jali.
“Alhamdulillah, tidak hanya melukis, tetapi sudah menghasilkan produk tanaman Jali yang dibuat bubur Jali, nanti coba kami bantu dorong agar berkembang dengan luarbiasa. Dan, baru kali ini saya tahu bahwa di Klaten ada produk Jali yang kandungan gizinya luarbiasa ternyata, artinya menjadi suatu yang menarik, yang unik dan berbeda, bisa dikembangkan,” tambah Hamenang.
Sementara itu, petani Jali dari kelompok tani (Ke-Tan) Jo Lali Jali Klaten, Andi Prasetyo menjelaskan, tanaman Jali merupakan tanaman lokal sebagai bahan pangan sudah ditinggalkan lebih dari 70 tahun. Orang lebih mengenal beras dibandingkan Jali. Saat ini, sudah mulai ditanam dan dikembangkan di wilayah Ceper, Trucuk, Jogonalan, Kebonarum. Harapannya, untuk mendukung pengembangan pangan.
“Jali ini bergizi tinggi, protein tinggi, bebas (free) gluten dan baik untuk menjaga kesehatan. Dan, kami bangga hari ini kerawuhan bapak ketua DPRD Klaten untuk mendukung kegiatan kita, baik hal melukis dan produk Jali maupun produk lainnya, semisal kerajinan dari tanaman Jali,” pungkasnya. (Kades/Red)
Related Posts
Untuk Gizi Keluarga dan Tingkatkan Ekonomi, TP-PKK Desa Karanganom Gandeng Koki “Ga-Je” di Pelatihan Pengolahan Pangan
Usai Bikin NIB, Warung Soto “Ceker” Butuhan Gratiskan Dagangan Sebagai Wujud Syukur
Agus Suprapto: Cukup Lima Menit, Nomer Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM Mikro Tercetak
Menteri Investasi dan Menteri BUMN Serahkan NIB Bagi 550 Orang Pelaku UMK
Bebaskan, Rasa Sakit Sendi dan Lutut Anda Sekarang Juga…!!!
No Responses